Di lingkungan banyak makhluk hidup yang dapat kita jumpai. Ketika lingkungannya berbeda maka makhluk hidupnya pun memiliki karakter yang berbeda, sebagai contohnya adalah tanaman talas dan kaktus.
Tanaman talas hidup di tanah yang lembab, sedangkan kaktus dapat hidup di tempat yang kering. Dapat kita simpulkan habitat tanaman talas berbeda dengan kaktus. Habitat adalah tempat hidup suatu makhluk hidup.
Segala sesuatu yang ada di sekitar suatu individu disebut sebagai lingkungan. Lingkungan mempengaruhi keberlangsungan hidup suatu individu, karena suatu makhluk hidup pasti akan berinteraksi dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
Satuan individu dalam suatu lingkungannya terdapat tingkatan-tingakatan diantaranya adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.
- Individu : makhluk hidup tunggal.
- Populasi : kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu.
- Komunitas : kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di area tertentu.
- Ekosistem : interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya.
- Bioma : ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang khas.
- Biosfer : lapisan bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan.
Komponen Ekosistem
Komponen yang menyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi komponen abiotik dan komponen biotik.
- Komponen abiotik tersusun atas benda tak hidup yang ada lingkungan misalnya cahaya, air, tanah, suhu, kelembaban, udara, mineral, dan pH.
- Komponen biotik tersusun atas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, termasuk manusia, dan mikroorganisme.
- Produsen : makhluk hidup autotrof, dapat mensintesis makanannya sendiri dengan cara fotosintesis atau kemosintesis. Misalnya tumbuhan.
- Konsumen : makhluk hidup heterotrof, bergantung pada makhluk hidup lainnya karena tidak dapat menyusun makanannya sendiri. Berdasarkan jenis makanannya dapat dikelompokkan sebagai herbivora, karnivora, dan omnivora.
- Detritivor : organisme yang memakan detritus (sampah atau bagian makhluk hidup yang sudah mati). Misalnya cacing tanah, bintang laut, siput, dan kaki seribu.
- Dekomposer : mikroorganisme yang mendapatkan materi dan energi dari hasil penguraian materi organik menjadi anorganik. Misalnya bakteri dan jamur.
Makhluk hidup dalam ekosistem dapat memiliki peran yang berbeda meskipun habitatnya sama. Kekhususan peran yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup meskipun habitatnya sama disebut dengan nisia atau relung biologi. Peran suatu makhluk hidup berhubungan erat dengan kebiasaan makhluk hidup dalam ekosistem, untuk bersaing atau mempertahankan diri. Sesuai fungsi dan peranannya, makhluk hidup dapat menempati sebagai produsen, konsumen, detritivor, atau dekomposer.
Aliran Energi
Peran makhluk hidup dalam ekosistem dapat membentuk aliran energi. Energi cahaya dari matahari diubah oleh produsen menjadi energi kimia. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui rantai makanan.
Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan. Misalnya :
Rumput → Belalang → Kadal → Elang
Rantai makanan dapat saling terkait dengan rantai makanan lainnya membentuk jaring-jaring makanan.
Hubungan makhluk hidup antara satu tingkat trofik dengan trofik lainnya secara kuantitatif dalam ekosistem dapat digambarkan dalam piramida ekologi. Berdasarkan peranannya piramida ekologi terdiri dari 3 jenis diantaranya piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.
- Piramida jumlah : menggambarkan jumlah individu pada masing-masing trofik. Jumlah individu pada trofik 1 lebih banyak daripada trofik 2, demikian juga jumlah individu pada trofik 2 lebih banyak daripada trofik 3.
- Piramida biomassa : piramida yang menggambarkan biomassa pada setiap tingkatan trofik. Satuan yang digunakan adalah massa (bobot kering) per satuan luas (g/m² atau kg/ha). Piramida biomassa ada dua yaitu piramida tegak dan piramida terbalik.
- Piramida tegak memiliki biomassa yang berkurang seiring dengan kenaikan trofik yang lebih tinggi, misalnya piramida biomassa yang menggambarkan ekosistem daratan.
- Piramida terbalik memiliki biomassa yang mengerucut ke tingkatan trofik yang lebih rendah, misalnya piramida yang menggambarkan ekosistem lautan. Pada ekosistem lautan makhluk hidup yang menempati produsen utama adalah fitoplankton, memiliki ukuran sangat kecil namun mampu berkembang biak dengan cepat.
- Piramida energi : menggambarkan besaran energi yang dapat dihasilkan serta dipindahkan pada tiap trofik dalam suatu ekosistem. Pada piramida ini, jumlah energi yang dapat digunakan hanya sekitar 10%, sedangkan 90% akan hilang sebagai panas atau energi yang digunakan untuk proses metabolisme.
Interaksi Antarkomponen Ekosistem
- Komponen abiotik dan abiotik
- Komponen abiotik dan biotik
- Komponen biotik dan biotik
Contoh uap air dan udara membentuk kelembaban udara.
Komponen biotik mempengaruhi komponen abiotik misalnya longsor karena penebangan hutan.
Komponen abiotik mempengaruhi komponen biotik misalnya cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Makhluk hidup dalam ekosistem berinteraksi dengan makhluk lainnya. Interaksi tersebut dapat terjadi dalam satu spesies (intraspesies) atau berbeda spesies (interspesies). Diantara bentuk interaksi tersebut diantaranya : kompetisi, predasi, herbivori, simbiosis, antibiosis, dan amensalisme.
Daur Biogeokimia
Unsur atau senyawa kimia yang ada di lingkungan sering kali dibutuhkan oleh makhluk hidup, sehingga unsur tersebut menyatu di dalam tubuh makhluk hidup melalui suatu proses. Di dalam tubuh makhluk hidup melalui proses aliran energi, penguraian, atau metabolisme unsur atau senyawa kimia tersebut akan kembali ke lingkungan.
Diantara unsur atau senyawa kimia yang melalui proses biogokimia diantaranya adalah fosfor, air, belerang, karbon, dan nitrogen.
- Siklus Air
- Siklus Karbon
- Siklus Nitrogen
No comments:
Post a Comment